Luar biasa fans basket Surabaya. Kemarin (10/3) mereka menorehkan
sejarah dalam pebasketan Indonesia. Bertepatan dengan hari pertama
seri kelima Flexi NBL Indonesia di DBL Arena, fans basket Kota
Pahlawan memecahkan rekor penonton terbanyak dalam sejarah basket
profesional tanah air! Baik itu di era Kobatama, IBL, maupun NBL
sendiri.
Sebanyak 6.200 orang memenuhi DBL Arena saat CLS Knights Good Day Surabaya melawan Satria Muda (SM) Britama Jakarta. Karena melebihi kapasitas normal DBL Arena, banyak penonton yang harus berdesakan. Bahkan, sebagian mengambil tempat di tangga menuju tribun maupun pinggir lapangan.
Jumlah itu memecahkan rekor penonton terbanyak NBL Indonesia yang dibukukan pada final tahun lalu. Pertandingan yang juga diselenggarakan di DBL Arena itu menembus 5.500 penonton.
Bahkan, bila dibandingkan dengan era Kobatama yang merupakan masa kejayaan basket Indonesia sebelumnya, penonton di DBL Arena kemarin lebih banyak. Edy Soeprayitno, wasit senior di Indonesia yang memimpin sejak 1989, membenarkan bahwa penonton di DBL Arena kemarin adalah yang terbanyak dalam sejarah basket Indonesia.
"Pada 1994, saat pertandingan final Kobatama antara Aspac melawan Panasia Bandung, GOR Padjadjaran Bandung juga penuh seperti ini," kenang Edd. "Namun, karena kapasitas DBL jauh lebih banyak daripada GOR Padjadjaran (berkapasitas 2 ribu penonton, Red), bisa dipastikan penonton malam ini (tadi malam, Red) lebih banyak. Ini memecahkan rekor era Kobatama sekali pun."
Jumlah fans basket Surabaya yang ingin menyaksikan pertandingan SM melawan CLS sebenarnya lebih banyak lagi. Namun, karena DBL Arena sudah tidak mampu menampung penonton, gerbang ditutup. Sebagian dari mereka tetap bertahan di Atrium DBL Arena, menyaksikan tayangan langsung di booth TelkomVision.
"Terima kasih fans basket di Surabaya yang kembali membantu mengukuhkan pendapat bahwa ini ibu kota basket Indonesia," kata Commissioner NBL Indonesia Azrul Ananda. "Kami mohon maaf apabila masih banyak yang tidak bisa menonton. Juga minta maaf kepada penonton yang harus berdesakan untuk menonton. Semoga ini pertanda baik untuk kelanjutan seri di Surabaya," lanjutnya.
Saat open gate dilakukan pukul 15.00, penonton memang sudah mengalir. Saat pertandingan pertama antara Satya Wacana melawan BSC Jakarta, DBL Arena sudah hampir penuh. Saat pertandingan memasuki kuarter kedua, seluruh kursi di DBL Arena sudah terisi penuh. Beberapa saat kemudian, gate pun ditutup. Penonton yang telanjur masuk kemudian mengambil tempat di tangga dan pinggir lapangan.
"Penonton Surabaya amazing," kata Terry Putri, presenter TelkomVision, yang kemarin untuk kali pertama menonton dan memandu pertandingan NBL Indonesia dari Surabaya. "Saya sudah menonton NBL di beberapa kota lain. Atmosfer di Surabaya luar biasa, paling seru," tandasnya.
Penampilan Terry yang dikenal sebagai presenter basket kenamaan tanah air itu membuat suasana main heboh. Dia mengajak para penonton membuat Mexican wave. "Surabaya memang kota basket Indonesia," puji Terry ketika ajakannya membuat Mexican wave diikuti dengan begitu heboh oleh penonton.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang ikut menyaksikan pertandingan juga terkagum-kagum. "Saya gembira karena anak muda di Surabaya kini memiliki hiburan yang positif, yaitu NBL. Saya berharap liga ini terus berkembang kelak dan menyebarkan energi positif," tandasnya.
Penonton heboh, pertandingan pun superseru. Laga perdana dimenangi Satya Wacana dengan skor 70-68. Sementara, "partai utama" lebih bikin sport jantung. SM hanya menang setengah bola 66-65! Pertandingan ketiga antara Bimasakti Nikko Steel Malang melawan Pacific Caesar juga berakhir dengan skor ketat 69-60.
CLS sebenarnya memiliki peluang untuk membalikkan keadaan. Pada detik-detik akhir pertandingan, mereka menguasai bola. Bola dikuasai shooting guard Rachmad Febri Utomo. Meliuk-liuk, dia dihadang tiga pemain SM. Mantan pemain Bhinneka Solo itu kemudian mengoperkan bola ke Tony Agus yang berada di sisi kanan. Sayang, tembakan tiga angka Tony meleset. SM pun merebut kemenangan.
Meski kalah, semangat CLS untuk mengejar poin patut diacungi jempol. Sejak awal pertandingan, CLS sebenarnya sudah tertinggal.
Pada kuarter ketiga SM semakin menggila. Saat kuarter ketiga tersisa 3 menit 31 detik, mereka unggul 14 poin setelah tembakan Vamiga Michel masuk.
Febri menjadi motor kebangkitan CLS. Kecepatan dan aksi-aksi akrobatiknya tidak mampu diantisipasi pemain SM. Beberapa kali layup-nya membuahkan angka untuk CLS. Dua poin dari Febri saat kuarter ketiga menyisakan 1 menit 14 detik membuat kedudukan menjadi 55-47 untuk keunggulan SM. Akhir kuarter ketiga, CLS mampu mereduksi ketertinggalan menjadi tujuh poin saja (50-57). Berkat kematangan para pemain SM, mereka mampu membendung CLS pada kuarter keempat.
"Inilah karakter SM sebenarnya. Anak-anak rela patah kaki di lapangan. Bona (Bonanza Siregar) sampai berdarah hidungnya. Suatu hal yang hilang pada game sebelumnya, malam ini kembali lagi,' kata Octaviarro Romely Tamtelahitu, head coach SM.
Sebanyak 6.200 orang memenuhi DBL Arena saat CLS Knights Good Day Surabaya melawan Satria Muda (SM) Britama Jakarta. Karena melebihi kapasitas normal DBL Arena, banyak penonton yang harus berdesakan. Bahkan, sebagian mengambil tempat di tangga menuju tribun maupun pinggir lapangan.
Jumlah itu memecahkan rekor penonton terbanyak NBL Indonesia yang dibukukan pada final tahun lalu. Pertandingan yang juga diselenggarakan di DBL Arena itu menembus 5.500 penonton.
Bahkan, bila dibandingkan dengan era Kobatama yang merupakan masa kejayaan basket Indonesia sebelumnya, penonton di DBL Arena kemarin lebih banyak. Edy Soeprayitno, wasit senior di Indonesia yang memimpin sejak 1989, membenarkan bahwa penonton di DBL Arena kemarin adalah yang terbanyak dalam sejarah basket Indonesia.
"Pada 1994, saat pertandingan final Kobatama antara Aspac melawan Panasia Bandung, GOR Padjadjaran Bandung juga penuh seperti ini," kenang Edd. "Namun, karena kapasitas DBL jauh lebih banyak daripada GOR Padjadjaran (berkapasitas 2 ribu penonton, Red), bisa dipastikan penonton malam ini (tadi malam, Red) lebih banyak. Ini memecahkan rekor era Kobatama sekali pun."
Jumlah fans basket Surabaya yang ingin menyaksikan pertandingan SM melawan CLS sebenarnya lebih banyak lagi. Namun, karena DBL Arena sudah tidak mampu menampung penonton, gerbang ditutup. Sebagian dari mereka tetap bertahan di Atrium DBL Arena, menyaksikan tayangan langsung di booth TelkomVision.
"Terima kasih fans basket di Surabaya yang kembali membantu mengukuhkan pendapat bahwa ini ibu kota basket Indonesia," kata Commissioner NBL Indonesia Azrul Ananda. "Kami mohon maaf apabila masih banyak yang tidak bisa menonton. Juga minta maaf kepada penonton yang harus berdesakan untuk menonton. Semoga ini pertanda baik untuk kelanjutan seri di Surabaya," lanjutnya.
Saat open gate dilakukan pukul 15.00, penonton memang sudah mengalir. Saat pertandingan pertama antara Satya Wacana melawan BSC Jakarta, DBL Arena sudah hampir penuh. Saat pertandingan memasuki kuarter kedua, seluruh kursi di DBL Arena sudah terisi penuh. Beberapa saat kemudian, gate pun ditutup. Penonton yang telanjur masuk kemudian mengambil tempat di tangga dan pinggir lapangan.
"Penonton Surabaya amazing," kata Terry Putri, presenter TelkomVision, yang kemarin untuk kali pertama menonton dan memandu pertandingan NBL Indonesia dari Surabaya. "Saya sudah menonton NBL di beberapa kota lain. Atmosfer di Surabaya luar biasa, paling seru," tandasnya.
Penampilan Terry yang dikenal sebagai presenter basket kenamaan tanah air itu membuat suasana main heboh. Dia mengajak para penonton membuat Mexican wave. "Surabaya memang kota basket Indonesia," puji Terry ketika ajakannya membuat Mexican wave diikuti dengan begitu heboh oleh penonton.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang ikut menyaksikan pertandingan juga terkagum-kagum. "Saya gembira karena anak muda di Surabaya kini memiliki hiburan yang positif, yaitu NBL. Saya berharap liga ini terus berkembang kelak dan menyebarkan energi positif," tandasnya.
Penonton heboh, pertandingan pun superseru. Laga perdana dimenangi Satya Wacana dengan skor 70-68. Sementara, "partai utama" lebih bikin sport jantung. SM hanya menang setengah bola 66-65! Pertandingan ketiga antara Bimasakti Nikko Steel Malang melawan Pacific Caesar juga berakhir dengan skor ketat 69-60.
CLS sebenarnya memiliki peluang untuk membalikkan keadaan. Pada detik-detik akhir pertandingan, mereka menguasai bola. Bola dikuasai shooting guard Rachmad Febri Utomo. Meliuk-liuk, dia dihadang tiga pemain SM. Mantan pemain Bhinneka Solo itu kemudian mengoperkan bola ke Tony Agus yang berada di sisi kanan. Sayang, tembakan tiga angka Tony meleset. SM pun merebut kemenangan.
Meski kalah, semangat CLS untuk mengejar poin patut diacungi jempol. Sejak awal pertandingan, CLS sebenarnya sudah tertinggal.
Pada kuarter ketiga SM semakin menggila. Saat kuarter ketiga tersisa 3 menit 31 detik, mereka unggul 14 poin setelah tembakan Vamiga Michel masuk.
Febri menjadi motor kebangkitan CLS. Kecepatan dan aksi-aksi akrobatiknya tidak mampu diantisipasi pemain SM. Beberapa kali layup-nya membuahkan angka untuk CLS. Dua poin dari Febri saat kuarter ketiga menyisakan 1 menit 14 detik membuat kedudukan menjadi 55-47 untuk keunggulan SM. Akhir kuarter ketiga, CLS mampu mereduksi ketertinggalan menjadi tujuh poin saja (50-57). Berkat kematangan para pemain SM, mereka mampu membendung CLS pada kuarter keempat.
"Inilah karakter SM sebenarnya. Anak-anak rela patah kaki di lapangan. Bona (Bonanza Siregar) sampai berdarah hidungnya. Suatu hal yang hilang pada game sebelumnya, malam ini kembali lagi,' kata Octaviarro Romely Tamtelahitu, head coach SM.
1 komentar:
SUPER PROMO HOT TERMURAH SETIAP BULAN !!!
DI GUNUNG MAS PONSEL TEMPAT BELANJA ONLINE AMAN DAN TERPERCAYA. 100% BEBAS PENIPUAN MINAT PIN BB: 7C22D79F HUB/SMS:0851-4515-5828 klik web resmi kami di http://gunungmas-phone.blogspot.com/
Ready Stock! Samsung Galaxy A8 Rp.2.900.000
Ready Stock! Apple iPhone 5 32GB Rp.2.500.000
Ready Stock! Apple iPhone 5S 32GB Rp.3.000.000
Ready Stock! Samsung Galaxy A3 A300H Rp.1.500.000
Ready Stock! Samsung Galaxy A5 A500F Rp.2.000.000
Ready Stock! Samsung Galaxy E5 E500H Rp.1.500.000
Ready Stock! Samsung Galaxy Grand Prime SM-530H
Post a Comment